translate

Google Translate
Arabic Korean Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese English French German Spain Italian Dutch

TOKOH DESA

12 Jan 2012

Hamdan , Kepala Desa Kedungmutih Yang Mengelola Pabrik Garam


Hamdan dan Produk Garam iodium
Demak – DMC : – Jabatan Kepala Desa bagi Hamdan (56) adalah suatu amanat yang harus dijalankan untuk memberdayakan warganya. Oleh karena itu dalam kesehariannya selain menjabat sebagai orang nomor satu di desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak dia juga sebagai Ketua Kelompok “ Lancar Sejahtera” yang bergerak dalam usaha garam rakyat. Selain memproduksi garam iodium untuk konsumsi , juga berdagang garam untuk kebutuhan industry dan rumah tangga. Namun demikian kesibukannya dalam  mengelola garam iodium tidaklah menganggu kewajiban utamanya sebagai aparat pemerintah yang harus melayani warganya. Justru dalam mengelola pabrik garam iodium ini ia dia benar-benar memberdayakan warganya dalam hal ekonomi.
“  Selain beranggotakan 10 orang petani garam , pabrik kami juga mempekerjakan 10 – 15 tenaga kerja untuk pengolahan garam iodium . Belum lagi petani garam yang yang kami tampung hasilnya “, ujar Hamdan pada wartawan yang menemui di pabriknya Minggu (9/10/2011).
ukuran 150 gr
Hamdan memaparkan berdirinya pabrik garam yang ia kelola berawal dari desakan petani garam kepada pemerintah agar di kabupaten Demak berdiri sebuah pabrik garam karena Demak merupakan penghasil garam rakyat yang cukup besar. Usulan tersebut ditindak lanjuti oleh pemerintah dengan dikeluarkannya bantuan berupa bangunan pabrik pada akhir tahun 2008,sedangkan tanah milik kelompok . Sedangkan peralatan untuk pengolahannya bantuan dari Dirjen Kimia Agro Kantor Kementrian Perindustrian dan Perdagangan Pusat. Untuk operasionalnya berupa pembelian bahan baku , bahan bakar , tenaga kerja , biaya pemasaran semua hasil dari urunan anggota sejumlah 10 orang .
“ Pada awalnya perjalanan pabrik garam ini penuh rintangan karena ini baru pertama , sehingga biaya pemasaran dan juga publikasinya membutuhkan biaya yang cukup besar. Namun saat ini kami telah memiliki daerah pemasaran tersendiri yaitu Subang, Kuningan, dan Indramayu Jawa Barat. Selain itu kami juga terus membuka daerah pemasaran baru , dam juga membuka selebar-lebarnya bagi siapapun yang ingin bekerja sama memasarkan garam iodium kami “, tambah Hamdan.
Ukuran 250 gr
Hamdan memaparkan berdirinya pabrik garam yang ia kelola berawal dari desakan petani garam kepada pemerintah agar di kabupaten Demak berdiri sebuah pabrik garam karena Demak merupakan penghasil garam rakyat yang cukup besar. Usulan tersebut ditindak lanjuti oleh pemerintah dengan dikeluarkannya bantuan berupa bangunan pabrik pada akhir tahun 2008,sedangkan tanah milik kelompok . Sedangkan peralatan untuk pengolahannya bantuan dari Dirjen Kimia Agro Kantor Kementrian Perindustrian dan Perdagangan Pusat. Untuk operasionalnya berupa pembelian bahan baku , bahan bakar , tenaga kerja , biaya pemasaran semua hasil dari urunan anggota sejumlah 10 orang .
“ Pada awalnya perjalanan pabrik garam ini penuh rintangan karena ini baru pertama , sehingga biaya pemasaran dan juga publikasinya membutuhkan biaya yang cukup besar. Namun saat ini kami telah memiliki daerah pemasaran tersendiri yaitu Subang, Kuningan, dan Indramayu Jawa Barat. Selain itu kami juga terus membuka daerah pemasaran baru , dam juga membuka selebar-lebarnya bagi siapapun yang ingin bekerja sama memasarkan garam iodium kami “, tambah Hamdan.
Saat ini produk garam iodium bermerk “ lumba-lumba” terdiri dari dua ukuran kemasan 150 gr dari pabrik harganya Rp 300,- dan berukuran 250 gr harganya Rp 400 rupiah. Selain  itu pabrik juga memproduksi garam krosok local berodium dengan ukuran 1 Kg seharga Rp1.000,- yang telah dibungkus dengan rapi. Fihaknya juga menyediakan pembelian garam iodium dengan ukuran besar mempergunakan zak-zak besar , sehingga bisa dipaking lagi di tempat yang membutuhkan. Keunggulan garam merk lumba-lumba ini murni produk local sehingga rasanya lebih enak jika dibandingkan dengan produk yang sama yang kebanyakan dicampur garam import.
Dengan adanya pabrik garam bermerk lumba-lumba ini diharapkan dapat memberdayakan masyarakat utamanya para petani garam yang ada didesa Kedungmutih , selain garam bisa dibeli dengan harga yang bagus juga membuka lapangan pekerjaan bagi keluarga mereka. Misalnya dengan bekerja di pabrik sebagai tenaga angkut , tenaga pengolahan  dan juga tenaga pembungkusan garam iodium. (FM)

15 Des 2011

Fatkhan SH , Masyarakat Harus Punya Rasa “Handarbeni” Pembangunan Di Desanya

Demak – Fatkhan SH anggota DPRD kabupaten Demak mengatakan , masyarakat atau warga desa harus mempunyai rasa “handarbeni” atau memiliki segala fasilitas pembangunan yang ada didesanya . Sebagai contoh suatu mendapatkan proyek dari pemerintah betonisasi jalan atau pembuatan talud maka warga desa harus bisa menjaga kelestarian bangunan tersebut . Jika ada kerusakan kecil diharapkan mereka dapat memperbaikinya dengan cara berswadaya baik berupa materi atau tenaga.
“  Selain itu pula masyarakat juga harus proaktif untuk memberikan masukan pada anggota dewan , apa-apa yang harus diusulkan pada pemerintah utamanya yang berkaitan dengan kepentingan orang banyak. Saya akan merespon aspirasi masyarakat itu ke dewan sehingga keinginan masyarakat itu akan terealisasi “, ujar Fatkhan SH yang juga Sekretaris Komisi C dihadapan warga desa Kedungmutih dalam acara reses yang ditujukan untuk penyerapan aspirasi masyarakat.
Dikatakan oleh anggota dewan dari Partai Demokrat, acara reses baginya adalah hal cukup penting dalam rangka penyerapan aspirasi masyarakat oleh karena diharapkan masyarakat bisa merespon hal ini. Misalnya dengan memberikan , masukan , saran ataupun kritik yang sifatnya membangun untuk kemajuan bersama. Tanpa adanya itu anggota dewan akan kesulitan memahami atau mengetahui keinginan masyarakat.
“ Selain itu saya juga bagian dari bapak dan saudara semua , oleh karena itu saya mengajak semua untuk memanfaatkan momen ini . Saya akan berjuang agar desa pesisir Wedung ini selangkah lebih maju lagi “, tambah Fatkhan SH
Pembangunan saluran air
Sementara itu dari beberapa usulan warga desa Kedungmutih yang mengemuka diantaranya pembangunan Talud makam , pembangunan lapangan dan juga Pos Polisi untuk kamtibmas. Talud makam desa menjadi prioritas yang utama karena jika musim hujan makam selalu kebanjiran . Sedangkan lapangan adalah prioritas yang kedua yang diperuntukkan untuk kegiatan olah raga atau bermain pelajar maupun para remaja . Sedangkan Pos polisi diperuntukkan untuk menjaga kamtibmas di desa Kedungmutih dan sekitarnya , yang nantinya akan dicover petugas kepolisian .
“ Memang semuanya itu penting , namun demikian kami mengusulkan pembangunan talud makam yang paling utama oleh  karena itu saya mohon kepada bapak Fatkhan untuk dapat merealisasikan hal ini . Sedangkan untuk lapangan dan juga pos polisi bisa dianggarkan pada tahun berikutnya “, kata Hanafi  salah satu anggota BPD desa Kedungmutih.
Sementara itu Hamdan Kepala desa Kedungmutih mengatakan, acara reses atau penyerapan aspirasi dari anggota dewan merupakan acara positif oleh karena itu setiap waktu acara ini diharapkan bisa berlangsung secara berkesinambungan. (FM)

Carik Sukarno Telah Tiada , 34 Tahun Mengabdi Untuk Desa


Demak – Rabu (9/11/2011) warga desa Kedungmutih kehilangan sosok pengabdi masyarakat desa, setelah Sukarno (57) Carik desa meninggal dunia karena sakit. Ratusan orang melayat ke rumahnya untuk memberi penghormatan terakhir , mensholatinya di Masjid dan mengantarkannya sampai diperistirahatan terakhir pemakaman desa Kedungmutih. Selain warga desa Kedungmutih sendiri , pelayat juga banyak datang dari desa lain yang merupakan teman sejawat , kenalan dan saudara. Oleh karenanya sore itu rumah beliau yang tidak begitu besar tidak dapat menampung para petakziah yang juga hadir mendo’akan serta menghantar kepergiannya. “ Saya selaku pemerintah desa Kedungmutih mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas jasa  pak Carik Sukarno yang telah 34 tahun mengabdikan tenaganya di desa. Mudah-mudahan beliau mendapatkan tempat yang layak disisi Allah SWT “, ujar Hamdan Kepala Desa  dihadapan ratusan petakziah.
Dikatakan oleh Hamdan kepergian beliau pak Carik Sukarno merupakan kehilangan yang cukup besar bagi pemerintahan desa Kedungmutih karena beliau dikenal sebagai pekerja yang keras. Meski kondisi sudah uzur dia masih mengerjakan tugas desa secara rutin, selain itu pula dia dikenal sebagai Carik yang cukup berpengalaman . Sehingga para carik muda sering meminta advis dari dia soal administrasi desa  dan dia juga satu-satunya carik desa di Wedung yang meski tua namun handal mengoperasikan computer.
Disisi lain H. Abdurrohman yang mewakili keluarga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran para takziin dan takziyat yang memberi penghormatan terakhir. Selain itu juga memohon maaf yang sebanyak-banyaknya atas kesalahan dan kekhilafan beliau selama hidupnya. Selama 34 tahun mengabdi kepada desa tentunya banyak kesalahan dan kekhilafan yang dilakukan , utamanya dalam melayani msayarakat desa yang begitu banyak.
“ Saya mewakili keluarga memohonkan maaf kepada seluruh yang hadir disini , karena beliau bapak Carik ini telah 34 tahun melayani masyarakat tentunya banyak kekhilafan dan kesalahan beliau “ kata H. Abdurrohman yang juga Modin desa Kedungmutih.
Sementara dari informasi yang didapatkan dari fihak keluarga , setahun belakangan ini kondisi pak Carik Sukarno sudah menurun drastic kesehatannya karena berbagai penyakit yang dideritanya . Meskipun dalam kondisi sakit semua pekerjaan administrasi desa masih dikerjakan secara rutin , sehingga hal tersebut tidak menganggu pelayanan masyarakat desa. Semua kegiatan desa masih diikutinya seperti biasa yaitu ngantor di kantor desa . Hanya beberapa kali harus control ke dokter untuk menjaga kesehatannya yang memang selalu menjadi pantauan dokter.
“ Ya rencananya hanya control saja namun karena kondisinya terus menurun akhirnya dokter memutuskan untuk mondok , namun setelah 3 hari di rumah sakit beliau tidak kuat lagi dan meninggal dunia “, ujar salah stu keluarga. (FM)

Muchsin 30 Tahun Lebih Jadi Perangkat Desa Tanpa Pensiun

13179572491100299969
Lebih 30 tahun Muchsin mengabdikan tenaganya disini



Demak – Bagi Muchsin (60) mantan perangkat Desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak sumpah jabatan adalah hal yang utama. Oleh karena itu semenjak dilantik menjadi perangkat desa ia menunaikan kewajibannya dengan baik, sehingga selama lebih tiga puluh tahun mengabdi kepada desa ia merasa enjoy sampai dengan masa pensiunannya datang. Sedangkan haknya menerima bengkok atau gaji merupakan kerja kerasnya dalam rangka melayani dan mengabdi kepada pemerintah dan masyarakat. Dengan bekerja baik dan ikhlas maka bengkok atau gaji yang ia dapatkan dapat barokah untuk menghidupi keluarganya.
“ Itulah resep yang saya jalankan selama lebih 30 tahun mengabdi menjadi perangkat , Tugas dan kewajiban adalah hal yang utama kita jalankan. Sedangkan hak itu kita nikmati setelah tugas dan kewajiban itu kita jalankan “, aku Muchsin pada
Muchsin mengemukakan , sebelum terjun menjadi perangkat desa lebih dulu ia mengabdikan tenaganya sebagai petugas Hansip sekitar tahun 1961. Tugas Hansip yang komplek itu disandangnya dengan penuh sukarela meski honor yang didapatkan dari desa tidak menentu. Jika ada acara seperti mengamankan orang punya kerja , mengamankan pemilu dan acara lain dia sering mendapatkan honor . Namun jika tidak ada acara dia tidak mendapatkan hasil , namun semua itu dijalani dengan suka hati. Meski kadang dalam hati juga merasa kurang bersemangat karena tidak ada imbalan.
“ Pekerjaan Hansip itu saya jalani lebih 15 tahun , setelah itu ada kekosongan perangkat desa maka sayapun melamar . Alhamdulillah berkat pengabdian saya menjadi Hansip lawan yang akan itu melamar mengundurkan diri . Akhirnya saya bisa dilantik menjadi perangkat desa “, kenang Muchsin.
13179573621375435296
Muchsin pensiunan yang tidak mendapatkan gaji
Setelah diangkat menjadi perangkat desa iapun memperoleh gaji berupa tanah bengkok yang digarapnya sebagai lahan penghasilannya untuk keluarga. Pada waktu menjabat tanah bengkok yang ia dapatkan jika disewakan laku Rp 500,- , namun sekarang tanah tersebut jika disewakan laku 12 juta rupiah setahunnya. Sehingga gaji yang ia terima sebelum masa pensiun setiap bulan kurang lebih 1 juta rupiah , di tambah tunjangan dari pemerintah setahunnya sekitar 3 juta rupiah. Namun setelah menjalani masa pensiun ini ia kehilangan penghasilan , sehingga kebutuhan sehari-harinya ia mengharapkan bantuan dari anak-anaknya.
“ Meski tidak mendapatkan pensiun saya sangat bersyukur karena bisa menjalani pengabdian ini tanpa cacat , mudah-mudahan pengabdian ini menjadi amal baik saya “, tambah Muchsin.
Ketika ditanya apa ada keinginan anaknya melakoni pekerjaan menjadi perangkat desa, Mucsin yang sekarang aktif menjadi guru Madrasah Diniyah mengatakan tergantung anaknya. Jika mempunyai keinginan maka dipersilakan mendaftarkan diri jika ada lowongan pendaftaran perangkat desa. Namun di hati yang paling dalam ia mengharapkan satu anaknya dapat meneruskan pengabdiannya di desa untuk menjadi perangkat seperti dirinya.
Muchsin adalah salah satu contoh dari ribuan mantan perangkat desa di Indonesia yang dalam kesehariannya tidak mendapatkan pensiun setelah sekian lama menjabat sebagai perangkat desa, Bagi pejabat yang pada waktu masih bekerja mendapatkan bengkok yang layak , pasti mereka mempunyai tabungan untuk masa pensiun . Namun jika bengkoknya tida layak maka hal ini akan membuat masalah tersendiri bagi mereka para pensiunan perangkat desa.(FM)

0 komentar:

Posting Komentar