Demak – Rabu (9/11/2011) warga desa Kedungmutih kehilangan sosok pengabdi masyarakat desa, setelah Sukarno (57) Carik desa meninggal dunia karena sakit. Ratusan orang melayat ke rumahnya untuk memberi penghormatan terakhir , mensholatinya di Masjid dan mengantarkannya sampai diperistirahatan terakhir pemakaman desa Kedungmutih. Selain warga desa Kedungmutih sendiri , pelayat juga banyak datang dari desa lain yang merupakan teman sejawat , kenalan dan saudara. Oleh karenanya sore itu rumah beliau yang tidak begitu besar tidak dapat menampung para petakziah yang juga hadir mendo’akan serta menghantar kepergiannya. “ Saya selaku pemerintah desa Kedungmutih mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas jasa pak Carik Sukarno yang telah 34 tahun mengabdikan tenaganya di desa. Mudah-mudahan beliau mendapatkan tempat yang layak disisi Allah SWT “, ujar Hamdan Kepala Desa dihadapan ratusan petakziah.
Dikatakan oleh Hamdan kepergian beliau pak Carik Sukarno merupakan kehilangan yang cukup besar bagi pemerintahan desa Kedungmutih karena beliau dikenal sebagai pekerja yang keras. Meski kondisi sudah uzur dia masih mengerjakan tugas desa secara rutin, selain itu pula dia dikenal sebagai Carik yang cukup berpengalaman . Sehingga para carik muda sering meminta advis dari dia soal administrasi desa dan dia juga satu-satunya carik desa di Wedung yang meski tua namun handal mengoperasikan computer.
Disisi lain H. Abdurrohman yang mewakili keluarga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran para takziin dan takziyat yang memberi penghormatan terakhir. Selain itu juga memohon maaf yang sebanyak-banyaknya atas kesalahan dan kekhilafan beliau selama hidupnya. Selama 34 tahun mengabdi kepada desa tentunya banyak kesalahan dan kekhilafan yang dilakukan , utamanya dalam melayani msayarakat desa yang begitu banyak.
“ Saya mewakili keluarga memohonkan maaf kepada seluruh yang hadir disini , karena beliau bapak Carik ini telah 34 tahun melayani masyarakat tentunya banyak kekhilafan dan kesalahan beliau “ kata H. Abdurrohman yang juga Modin desa Kedungmutih.
Sementara dari informasi yang didapatkan dari fihak keluarga , setahun belakangan ini kondisi pak Carik Sukarno sudah menurun drastic kesehatannya karena berbagai penyakit yang dideritanya . Meskipun dalam kondisi sakit semua pekerjaan administrasi desa masih dikerjakan secara rutin , sehingga hal tersebut tidak menganggu pelayanan masyarakat desa. Semua kegiatan desa masih diikutinya seperti biasa yaitu ngantor di kantor desa . Hanya beberapa kali harus control ke dokter untuk menjaga kesehatannya yang memang selalu menjadi pantauan dokter.
“ Ya rencananya hanya control saja namun karena kondisinya terus menurun akhirnya dokter memutuskan untuk mondok , namun setelah 3 hari di rumah sakit beliau tidak kuat lagi dan meninggal dunia “, ujar salah stu keluarga. (FM)
Dikatakan oleh Hamdan kepergian beliau pak Carik Sukarno merupakan kehilangan yang cukup besar bagi pemerintahan desa Kedungmutih karena beliau dikenal sebagai pekerja yang keras. Meski kondisi sudah uzur dia masih mengerjakan tugas desa secara rutin, selain itu pula dia dikenal sebagai Carik yang cukup berpengalaman . Sehingga para carik muda sering meminta advis dari dia soal administrasi desa dan dia juga satu-satunya carik desa di Wedung yang meski tua namun handal mengoperasikan computer.
Disisi lain H. Abdurrohman yang mewakili keluarga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran para takziin dan takziyat yang memberi penghormatan terakhir. Selain itu juga memohon maaf yang sebanyak-banyaknya atas kesalahan dan kekhilafan beliau selama hidupnya. Selama 34 tahun mengabdi kepada desa tentunya banyak kesalahan dan kekhilafan yang dilakukan , utamanya dalam melayani msayarakat desa yang begitu banyak.
“ Saya mewakili keluarga memohonkan maaf kepada seluruh yang hadir disini , karena beliau bapak Carik ini telah 34 tahun melayani masyarakat tentunya banyak kekhilafan dan kesalahan beliau “ kata H. Abdurrohman yang juga Modin desa Kedungmutih.
Sementara dari informasi yang didapatkan dari fihak keluarga , setahun belakangan ini kondisi pak Carik Sukarno sudah menurun drastic kesehatannya karena berbagai penyakit yang dideritanya . Meskipun dalam kondisi sakit semua pekerjaan administrasi desa masih dikerjakan secara rutin , sehingga hal tersebut tidak menganggu pelayanan masyarakat desa. Semua kegiatan desa masih diikutinya seperti biasa yaitu ngantor di kantor desa . Hanya beberapa kali harus control ke dokter untuk menjaga kesehatannya yang memang selalu menjadi pantauan dokter.
“ Ya rencananya hanya control saja namun karena kondisinya terus menurun akhirnya dokter memutuskan untuk mondok , namun setelah 3 hari di rumah sakit beliau tidak kuat lagi dan meninggal dunia “, ujar salah stu keluarga. (FM)
0 komentar:
Posting Komentar