Untuk mengisi waktunya yang lowong itu ia pergunakan untuk membantu mengajar di sebuah Madrasah Diniyah dengan tujuan mendapatkan imbalan . Selanjutnya honor tersebut dipergunakan untuk membayar uang kuliah di Perguruan Tinggi swasta yang terdekat dari rumahnya. Setiap hari ia berangkat kerja dengan naik sepeda , dengan tujuan honornya tersebut dikumpulkan untuk persiapan membayar kuliah di PTS . Mengandalkan biaya dari orang tuanya jelas tidak mungkin , selain ayahnya sudah tidak ada penghasilan ibunya sebagai penjual kepiting juga tidak seberapa.
” Waktu saya ditawari untuk mencoba mendaftarkan diri lagi mengikuti SNMPTN Bidik Misi awalnya menolak , namun karena pak Syafik dan Pak Musa mendorong saya terus akhirnya saya bersedia mencoba lagi mengikuti tes pada tahun 2011 ”, ujar Mufiati yang ditemui Sabtu (16/7/2011) dalam rangka persiapan registrasi.
Dengan belajar seadanya karena sudah tertinggal satu tahun iapun mengikuti tes SNMPTN di Semarang bersamaan dengan beberapa siswa MA ”Ribhul Ulum” yang mengikuti jalur Bidik Misi. Di sana iapun bersaing dengan ratusan siswa yang mengharapkan juga kursi mahasiswa Bidik Misi karena mereka juga dari keluarga yang kurang mampu. Berkat do’a dan juga semangatnya ingin kuliah dan meraih sarjana iapun akhirnya lolos tes dan masuk di UIN Sunan kalijaga Yogyakarta jurusan Bahasa Arab.
” Besok pagi rencana registrasi ke Yogyakarta , setelah itu ada visitasi dari kampus . Mudah-mudahan tidak ada aral merintang dan keinginan saya untuk dapat kuliah dan mendapatkan beasiswa tercapai ”, harap Mufiati.
Selain berkas-berkas ijasah dan surat yang lainnya , ada juga surat keterangan dari desa yang menerangkan orang tuanya termasuk dari golongan kurang mampu . Memang setelah ayahnya meninggal dunia ekonomi keluarganya menjadi morat-marit karena hanya mengandalkan penghasilan dari ibunya yang tidak seberapa. Oleh karena itu setelah ia lulus MA keinginannya untuk kuliah ke Perguruan Tinggi urung karena melihat ekonomi keluarganya yang jelas tidak mampu. Selain dirinya ia masih mempunyai kakak dan adik yang masih mengantungkan ekonomi pada ibunya.
Dengan diterimanya di UIN Suka Yogyakarta ini bagaikan mimpi yang kesampaian, karena ia bercita-cita menjadi guru yang berpendidikan Sarjana sejak dulu. Dengan pendidikan sarjana itu ia bisa menyumbangkan tenaganya demi kemajuan pendidikan di daerahnya pesisir. Selain itu pula ia juga bisa memberi semangat pada anak pesisir lain agar belajar keras dan mendapatkan kesempatan yang sama kuliah dengan gratis . (FM)
0 komentar:
Posting Komentar