translate

Google Translate
Arabic Korean Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese English French German Spain Italian Dutch

12 Jan 2012

Dahlan Iskan Punya Strategi Untuk Genjot Kualitas Garam Lokal


Jakarta – Kementerian BUMN punya kepentingan dalam hal meningkatkan kualitas dan produksi garam lokal. Saat ini ada perusahaan plat merah yang mengkhususkan bidang garam yaitu PT Garam. Menteri BUMN Dahlan Iskan punya rencana akan melapisi lahan garam sebanyak-banyaknya. Hal ini untuk meningkatkan produksi dan kualitas garam dan menstop impor gram khususnya garam konsumsi
“Kasarnya kita akan melapisi dengan ‘plastik’ setiap lahan garam yang ada, karena dengan cara itu produksi dan kualitas garam dapat ditingkatkan,” katanya, di Kantor Kementerian BUMN, Jumat (16/12/11).
Menurutnya selama ini, kualitas satu (KW 1) garam petani sedikit sekali, hal ini dikarenakan lapisan pertama garam tercampur tanah bahkan lumpur, sedangkan lapisan kedua masih berbau tanah, dan lapisan ketiga baru kualitas satu tapi jumalnya tidak banyak.
“Dengan membran (lapisan plastik) tersebut, semua produksi garam berkualitas satu, dan cara ini bisa meningkatkan produksi sebanyak 20%. Selain itu lebih cepat produksi karena temperaturnya lebih tinggi,” ungkapnya.
Dikatakannya, program tersebut akan dilaksanakan pada musim panas tahun depan karena saat ini sedang musim hujan. Terkait dana yang disiapkan, pihaknya masih menghitung dana yang harus disiapkan.
“Ya kira-kira sekitar Rp20 juta/ hektare, tapi tepatnya kita masih hitung. Dan juga ini dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan kita tapi juga sebanyak-banyaknya atau massal,” imbuhnya.
Intinya, tegas Dahlan, program tersebut bertujuan agar Indonesia tidak lagi mengimpor garam khususnya untuk konsumsi.
“Tapi kita akan tetap butuh impor garam khususnya untuk industri, karena industri sangat butuh banyak garam seperti industri kertas dan pertambangan minyak, sementara produksi dalam negeri sulit untuk memenuhi kebutuhan industri,” kata Mantan Dirut PLN ini.
“Ya kalau 10-20 lagi mungkin baru bisa penuhi kebutuhan industri,” tukas Dahlan.
(hen/hen)

0 komentar:

Posting Komentar