Demak – Jam’iyah Uswatun Hasanah Desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak Ahad Malam ( 25/9/2011) menggelar acara Istighosah Kubro bersama Abah KH. Dimyati Rois kyai khos dari Kaliwungu Kendal. Acara yang bertempat di bekas pasar lama desa Kedungmutih diikuti ratusan jamaah yang datang dari desa sekitar Kedungmutih. Diantarnya ada yang datang dari desa Babalan , Menco, Kedungkarang , Kendalasem , Mutih Kulon-Wetan dan juga Jungpasir kecamatan Wedung. Selain itu ada pula yang datang dari desa Kedungmaang, karangaji, Panggung, Surodadi dan Tedunan Kecamatan Kedung kabupateb Jepara.
“ Tujuan diadakannya Istighosah Kubro ini selain sebagai ajang silaturrahim , juga sebagai ajang do’a bersama demi keamanan, keselamatan dan ketentraman bangsa dan negara Indonesia “, ujar Tobiurohman yang mewakili para panitia.
Selain do’a bersama Abah lanjutnya , yang hadir disini juga akan mendapatkan tausiyah singkat dari beliau yang merupakan Ulama yang saat ini fatwanya banyak diharapkan semua umat. Oleh karena itu jika ada hal-hal yang kurang berkenan dalam pelaksanaan acara pada malam itu . Dia yang mewakili teman-teman Jam’iyah Uswatun Hasanah memohon maaf yang sebesar-besarnya .
“ Meski acara ini sudah kami gagas lima tahun yang lalu namun karena panitia semua manusia biasa jika ada kekurangan kami mohon maaf kepada semua fihak “ tambahnya.
Menurut panitia yang menjemput Abah , rombongan berangkat dari Kaliwungu usai shalat Isya’ dengan perjalanan yang lancar sampai di Kedungmutih sekitar pukul setengah sepuluh yang telah ditunggu oleh para murid beliau . Setelah beramah tamah sejenak , Abah Dim naik ke panggung Istighosah sekitar pukul sepuluh malam yang telah ditunggu ratusan jamaah yang duduk diatas tikar ,dari anak-anak, remaja ,sampai dengan dewasa baik putra maupun putrid. Mereka memadati tempat istighosah sekitar bekas pasar lama Kedungmutih serta jalan dan gang sekitarnya.
Dengan membaca bacaan Istighosah yang disediakan panitia dalam wujud kertas lembaran mereka mengikuti bacaan-bacaan Istighosah yang dipandu langsung oleh Abah Dimyati Rois dan juga rombongan dari Kaliwungu . Dengan bacaan yang khidmat dan mendayu-dayu sekitar satu jam para jamaah diajak untuk berdo’a bersama memohon keselamatan , ketentaraman kepada Allah SWT . Sehingga dalam jangka waktu satu jam suasana kelihatan khusuk dari depan sampai dengan belakang . Setelah hampir satu jam beristighosah acara dilanjutkan do’a penutup oleh Abah Dim yang sebelumnya diberikan tausiyah singkat .
Dalam Tausiyah singkatnya di hadapan ratusan peserta istighosah beliau mengemukakan, bahwa Allah maha pemurah oleh karena itu kita setiap waktu di harapkan berdo’a dalam rangka memohon ridhonya. Salah satunya adalah dengan cara shalat lima waktu , karena dalam shalat itu terkandung do’a secara universal mulai dari rejeki, kesehatan, kesempatan , dan permohonan lainnya semua ada di dalam bacaan sholat. Oleh karena itu jika kita melaksanakan shalat diharapkan benar-benar khusuk dan memahami isi bacaan shalat tersebut.
Namun demikian dalam rangka mewujudkan itu semua kita harus berihktiar secara dhohir dengan bekerja sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Sebagai contoh yang petani juga menanam padi seperti biasanya , yang tambak juga memelihara ikan dan udang , begitu pula yang berkebun juga menanam apa saja yang bermanfaat . Dengan cara itulah Allah akan mencukupi rejeki kita bersama , dengan dipadukan ibadah sebagai kewajiban kita bersama seperti shalat lima waktu yang benar-benar dihayati makna dan isinya.
“ Oleh karena itu yang hadir disini kita do’akan bersama agar rejekinya lancar dan bisa beribadah haji ke Mekah Medinah “, ucap Mbah Dim yang diamini seluruh hadirin yang hadir dalam Istughisah Kubro bersama Jam’iyah Uswatun Hasanah Kedungmutih.
Acara Istighoshah Kubro yang khusu’ tersebut diakhiri dengan selamatan nasi yang ditempatkan dalam nampan-nampan yang sediakan panitia untuk semua peserta Istighosah. (FM)
“ Tujuan diadakannya Istighosah Kubro ini selain sebagai ajang silaturrahim , juga sebagai ajang do’a bersama demi keamanan, keselamatan dan ketentraman bangsa dan negara Indonesia “, ujar Tobiurohman yang mewakili para panitia.
Selain do’a bersama Abah lanjutnya , yang hadir disini juga akan mendapatkan tausiyah singkat dari beliau yang merupakan Ulama yang saat ini fatwanya banyak diharapkan semua umat. Oleh karena itu jika ada hal-hal yang kurang berkenan dalam pelaksanaan acara pada malam itu . Dia yang mewakili teman-teman Jam’iyah Uswatun Hasanah memohon maaf yang sebesar-besarnya .
“ Meski acara ini sudah kami gagas lima tahun yang lalu namun karena panitia semua manusia biasa jika ada kekurangan kami mohon maaf kepada semua fihak “ tambahnya.
Menurut panitia yang menjemput Abah , rombongan berangkat dari Kaliwungu usai shalat Isya’ dengan perjalanan yang lancar sampai di Kedungmutih sekitar pukul setengah sepuluh yang telah ditunggu oleh para murid beliau . Setelah beramah tamah sejenak , Abah Dim naik ke panggung Istighosah sekitar pukul sepuluh malam yang telah ditunggu ratusan jamaah yang duduk diatas tikar ,dari anak-anak, remaja ,sampai dengan dewasa baik putra maupun putrid. Mereka memadati tempat istighosah sekitar bekas pasar lama Kedungmutih serta jalan dan gang sekitarnya.
Abah Memimpin Do’a |
Dalam Tausiyah singkatnya di hadapan ratusan peserta istighosah beliau mengemukakan, bahwa Allah maha pemurah oleh karena itu kita setiap waktu di harapkan berdo’a dalam rangka memohon ridhonya. Salah satunya adalah dengan cara shalat lima waktu , karena dalam shalat itu terkandung do’a secara universal mulai dari rejeki, kesehatan, kesempatan , dan permohonan lainnya semua ada di dalam bacaan sholat. Oleh karena itu jika kita melaksanakan shalat diharapkan benar-benar khusuk dan memahami isi bacaan shalat tersebut.
Namun demikian dalam rangka mewujudkan itu semua kita harus berihktiar secara dhohir dengan bekerja sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Sebagai contoh yang petani juga menanam padi seperti biasanya , yang tambak juga memelihara ikan dan udang , begitu pula yang berkebun juga menanam apa saja yang bermanfaat . Dengan cara itulah Allah akan mencukupi rejeki kita bersama , dengan dipadukan ibadah sebagai kewajiban kita bersama seperti shalat lima waktu yang benar-benar dihayati makna dan isinya.
“ Oleh karena itu yang hadir disini kita do’akan bersama agar rejekinya lancar dan bisa beribadah haji ke Mekah Medinah “, ucap Mbah Dim yang diamini seluruh hadirin yang hadir dalam Istughisah Kubro bersama Jam’iyah Uswatun Hasanah Kedungmutih.
Acara Istighoshah Kubro yang khusu’ tersebut diakhiri dengan selamatan nasi yang ditempatkan dalam nampan-nampan yang sediakan panitia untuk semua peserta Istighosah. (FM)
1 komentar:
Sebuah renungan dalam menapaki kehidupan, sll berusaha dan berdo'a (ora et labora)...sukses sll istighotsah kubra...
Posting Komentar